Nusantaranews.info –Candi Borobudur dengan sejarah dan bentuk bangunannya telah menghipnotis banyak wisatawan untuk datang ke sana. Borobudur pun dianugerahi penghargaan indeks destinasi pariwisata tertinggi di Indonesia.
Oleh Kementerian Pariwisata, Borobudur menjadi yang pertama dalam indeks destinasi tertinggi dari 10 destinasi prioritas pariwisata pemerintah 2016. Hal ini tidak terlepas dari upaya pemerintah dan masyarakat sekitarnya untuk meningkatkan kualitas daerah dalam bidang pariwisata.
Pemberian penghargaan indeks daya saing mengacu pada standar global Travel and Tourism Competitive Index (TTCI) World Economic Forum dan United Nations World Tourism Organization yang disesuaikan dengan kondisi di Indonesia.
Indeks daya saing ditetapkan dengan beberapa indikator, di antaranya sumber daya alam dan sumber daya budaya, policy support (prioritas pariwisata, keterbukaan regional, daya saing harga, environment sustainability), tourism enabler (lingkungan bisnis, keamanan, kesehatan dan kebersihan, SDM dan tenaga kerja, kesiapan teknologi informasi), dan infrastruktur.
Setelah Borobudur, di Jawa Tengah, Indeks Destinasi Tertinggi Kedua diperoleh Wakatobi di Sulawesi Tenggara, dan Indeks Destinasi Tertinggi Ketiga diberikan kepada daerah Tanjung Kelayang di Kepulauan Bangka Belitung.
Penghargaan tersebut menunjukkan bahwa Borobudur dan dua pemenang indeks daya saing tertinggi lainnya mampu lebih unggul dari 7 daerah dalam 10 destinasi prioritas. Mereka yang belum masuk antara lain Danau Toba di Sumatera Utara, Tanjung Lesung di Banten, Kepulauan Seribu di DKI Jakarta, Bromo Tengger Semeru di Jawa Timur, Mandalika di Lombok NTB, Labuan Bajo di Flores NTT, dan Morotai di Maluku Utara.
Menurut Menteri Pariwisata, Arief Yahya, pengumuman dan penghargaan indeks daya saing destinasi wisata ini penting juga untuk menyadari pada destinasi pariwisata lain agar lebih mampu bersaing memperbaiki kualitas daerah masing-masing, dan terkhusus peringkat pariwisata Indonesia di mata dunia.
“Daya saing pariwisata Indonesia di tingkat global saat ini berada di ranking 50 dari semula ranking 70 dan kita berusaha menuju ke ranking 30 dunia pada 2019. Untuk mencapai itu kita harus terus memperbaiki kelemahan seperti infrastruktur pariwisata, infrastruktur ICT, health and hygiene, dan aksesibilitas khususnya konektivitas penerbangan, kapasitas kursi dan penerbangan langsung,“ kata Arief Yahya, di Jakarta, Kamis 8 Oktober 2017.
Candi Borobudur, di Magelang, dapat dinikmati dengan berbagai cara dan semua fasilitas yang dibutuhkan wisatawan nyaris lengkap tersedia. Seperti berbagai jenis kendaraan untuk berkeliling komplek candi, dari sepeda, andong, kereta kelinci, sampai menunggangi gajah.
Wisatawan juga bisa menyewa pemandu untuk menyampaikan semua informasi yang dibutuhkan untuk pengalaman traveling yang menyenangkan. Sejumlah situs wisata di sekitarnya, sampai berbagai pilihan penginapan yang tersedia, menjadikan Borobudur sejauh ini sebagai tempat yang memiliki kualitas pariwisata tinggi.