Blora, Jelajahnusantara.co -Peristiwa PKI Madiun di tahun 1948 yang sedikit terlupakan, dibanding pemberontakan tahun 1965, sebenarnya tidak kalah menarik dan kejamnya.
Kabupaten Blora, peristiwa tersebut banyak memakan korban dari warga sipil, TNI serta pejabat. Tempat pembunuhan dijumpai dibeberapa titik. Di Kecamatan Ngawen titik berada di kawasan tugu yang di bangun persis di tikungan depan jalan masuk Kantor Kecamatan. Selain di Ngawen pembantaian terjadi di hutan jati Wulung Randublatung, Blabak Ombo, dan Corongan Pohrendeng.

Tempat-tempat itulah yang menjadi saksi bisu peristiwa kekejaman PKI Madiun di Blora.
Peristiwa yang terjadi di Dusun Pohrendeng Desa Tamanrejo, Kecamatan Tunjungan di saksikan bangunan tua yang berupa gorong-gorong jembatan kereta api dengan warna hitam yang oleh masyarakat setempat di sebut corongan dan masih berdiri kokoh di tengah sawah Dusun Pohrendeng, menyimpan sejarah kelam kekejaman PKI Madiun yang dipimpin oleh Muso.
Ditempat tersebutlah para petinggi Blora dibunuh oleh sejumlah anggota PKI yang termasuk Bupati Blora sebut saja Mr Iskandar, bersama dengan tokoh-tokoh lain di Kota Sate.

Salah seorang saksi peristiwa itu adalah Sambong Gondowijoyo, yang sempat menceritakan bahwa dirinya melihat secara langsung peristiwa tersebut, di waktu itu dirinya sangat ketakutan sebab melihat ada sekitar lima orang dibunuh oleh sejumlah anggota PKI dengan mengunakan senjata tajam.
“Sing dipateni wonten limo, dipateni wonten corongan rel sepur waktune bengi,” ujar Sambong dengan bahasa jawa yang di kutip dari Info Blora.

Untuk mengenang jasa-jasa mereka, kini nama mereka digunakan sebagai nama jalan di Kota Blora, Jl Mr Iskandar berada di jalan Protokol mulai dari Alon-alon hingga Kaliwangan, sedangkan Jl Abu umar berada di sebalah barat alon-alun sampai Simpang tiga lapangan Bhayangkara, dan Jl Gunandar berada di Sebelah selatan Tugu Pancasila sampai SMP 2 Blora.
Selain mereka ada juga pejuang lainnya yang dibunuh saat PKI Madiun, diantaranya adalah Koloner Sunandar, Sumodarsono, Reksodiputro, Sudarman dan AKBP Agil Kusumodyo mereka dibunuh dilokasi yang berbeda. Sama seperti Mr Iskandar, Abu Umar dan Gunandar, nama mereka juga diabadikan oleh Pemkab sebagai nama jalan di Kota Blora.
Naskah: Budi w
Foto: Budi w
Sumber: Info Blora