SURABAYA_JELAJAHNUSANTARA.co – Berkat keberhasilan mengimplementasikan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Universitas Negeri Surabaya (UNESA) berhasil mencatatkan Rekor MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia).
Andre Purwandono, perwakilan MURI menuturkan, Rekor MURI ini diberikan untuk produk MBKM terbanyak hingga mencapai 1.302 produk dan telah melalui tahap penilaian dan verifikasi. Dab berkat program tersebut UNESA mampu mendukung dan meningkatkan sumber daya manusia khususnya di perguruan tinggi.
“MURI memberikan penghargaan untuk mendukung perkembangan pendidikan tinggi yang lebih inovatif. Semoga ini menjadi motivasi dan inspirasi bagi kita semua dalam membangun SDM Indonesia lebih unggul dan inovatif,” kata Andre saat menghadiri Festival MBKM UNESA 2024 pada Sabtu, (03/02/24) di Laboratorium Merdeka Belajar, Kampus II Lidah Wetan Surabaya.
Capaian MBKM kampus “Rumah Para Juara” ini mendapat apresiasi langsung dari Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemendikbudristek, Prof. Dr. Ir Sri Suning Kusumawardani, S.T., M.T.
“Apa yang dilakukan dan dihasilkan UNESA ini bisa menjadi motivasi bagi dosen, mahasiswa dan perguruan tinggi untuk terus melakukan penguatan dalam pengelolaan dan implementasi MBKM baik yang flagship (program kementerian) maupun MBKM mandiri,” ucap Prof. Sri Sunung yang juga menghadiri acara Festival MBKM UNESA 2024.
Direktur Belmawa juga kagum, UNESA juga telah mengembangkan Laboratorium Merdeka Belajar. Tentu ini diharapkan dapat menjadi model bagi perguruan tinggi lain dalam mengembangkan MBKM Mandiri yang berkualitas dan berdampak.
Wakil Rektor UNESA Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni Prof. Dr. Madlazim, M.Si., mengatakan bahwa, kampus bermoto ‘Growing with Character’ berkomitmen untuk terus memaksimalkan implementasi MBKM pusat dan berinovasi lewat MBKM mandiri yang dikelola UNESA.
“MBKM mandiri tidak hanya memberikan kesempatan mahasiswa belajar di luar kampus, tetapi juga membiasakan mahasiswa untuk mampu mandiri, memberikan kontribusi dan menghasilkan karya,” tandas Prof. Madlazim.
Program MBKM UNESA periode ini diikuti ribuan mahasiswa. Program asistensi mengajar diikuti 1.500 mahasiswa, pertukaran mahasiswa merdeka outbond diikuti 400 mahasiswa, proyek di desa sebanyak 150 mahasiswa.
Dampak program MBKM UNESA juga dirasakan oleh Wildam Badar (23) mahasiswa UNESA Prodi Design Grafis yang telah memiliki usaha kripik singkong. Menurutnya, program BMKM ini sangat memberikan dampak positif bagi mahasiswa. Sehingga, bisa terus berinovasi dan menghadilkan income.
“Semoga, UNESA bisa terus memberikan pelatihan dan pendampingan secara maksimal. Mulai dari proses usaha, cara pengemasan dan marketing. Dan yang paling penting adalah memberikan permodalan awal agar bisa mendorong pengembangan wirausaha,” pungkas Wildan.
- Pewarta : Mandala Ice
- Foto : Istimewa
- Penerbit : Mr Widodo