Surabaya, Jelajahnusantara.co -Sejumlah umat Khonghucu membawa replika rumah dan kapal yang terbuat dari bahan kertas sesaji, sesaat sebelum Sembahyang Rebutan, di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Hong San Koo Tee Jl HOS Cokroaminoto Surabaya, Jawa Timur, Indonesia, Kamis (15/8/2019). Sembahyang Rebutan yang diikuti ratusan umat Khonghucu tersebut, bertujuan mendoakan para leluhur yang sebelumnya tidak pernah diketahui letak makamnya.
Ritual tersebut dengan cara membakar barang – barang kesukaan mereka. Sebelum dibakar barang – barang yang sudah dikemas dengan baik, seperti bentuk rumah dan teratai yang berisikan uang koin makanan kesukaan almarhum didoakan terlebih dahulu yang diberi nama ulambana atau ritual sembahyang rebutan .
Pada ritual ulambana atau sembahyang rebutan di sini, para umat Khonghucu datang ke Kelenteng dengan membawa teratai, juga replika bentuk rumah yang berisikan barang – barang kesukaan almarhum.
Barang – barang tersebut didoakan terlebih dahulu di dalam kelenteng T.I.T.D Hong San Ko Tee atau Kelenteng Cokro, setelah didoakan barang – barang dimasukan ke dalam perahu dan dibakar.
Ritual seperti ini biasa dilakukan setiap setahun sekali oleh umat Khonghucu, sebagai bentuk penghormatan dan sesembahan untuk para leluhur mereka. (bw)